Thursday, September 24, 2009

LAPORAN KETUA SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY

WISUDA SARJANA TAHUN 2009

Kepada Yth.

Bapak Koordinator Kopertis Wilayah IX

Bapak Pembimas Kristen Depag Prov. Sulsel

Ketua Umum GKII dan BPH di Jakarta

Ketua Yayasan Pendidikan Jaffray dan Anggota

Para donatur dari lembaga gereja maupun individu-individu

Para pimpinan lembaga dan gereja yang ada di kota Makassar

Para wisudawan/I yang berbahagia bersama orang tua wali dari berbagai tempat

Serta hadirin yang kami hormati

Selamat pagi dan Salam sejahtera,

Puji dan syukur kami naikkan kepada Tuhan kita Yesus Kristus karena pada hari ini kita dapat mengadakan kembali di tahun 2009 mewisuda sarjana yang ke 35 dan pascasarjana ke 21. Adapun jumlah wisudawan tahun ini adalah sebanyak 56 orang yang terdiri dari 8 program S2 dan 47 program S1. Perlu kami sampaikan bahwa program S1 STTJ telah terakreditasi oleh BAN PT yang terakhir pada Desember 2008 dan mendapat perpanjangan izin penyelenggaraan yang terkini pada Agustus 2008.Sedangkan untuk program S2 kami mendapat izin penyelenggaraan dan terakreditasi oleh Departemen Agama RI.

Pada acara wisuda tahun ini kami mengundang pembicara khusus. Untuk malam pengutusan yang berlangsung tanggal 18 September, pembicara kami adalah Pdt. Dr. Peter Wongka dari Amerika Serikat. Untuk orasi ilmiah pagi ini, kami mendapat kehormatan dilayani oleh Prof. T.R. Andi Lolo, Ph.D. seorang yang tidak asing lagi dalam kiprah kepakaran akademis dan ketokohan dalam masyarakat di Sulsel, termasuk gereja secara khususnya. Untuk itu kami keluarga besar STT Jaffray mengucapkan banyak terima kasih atas kedatangan dan pelayanannya.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan kami melaporkan secara garis besar perkembangan STT Jaffray selama kurun waktu satu tahun ini. Laporan berkalanya telah kami pertanggungjawabkan secara rutin kepada pihak penyelenggara, di mana terakhir kami melaporkan pada Rakernas Gereja Kemah Injil Indonesia bulan April tahun 2009 di Makassar. Pada kesempatan ini perlu kembali kami menjabarkan secara garis besarnya saja untuk dapat diketahui oleh para hadirin sebagai bagian pertanggungjawaban kami kepada masyarakat pengguna (stake holder) yaitu gereja dan masyarakat.

I. Bidang Akademik

  1. Jumlah keseluruhan mahasiswa tahun ini sebanyak 467 orang dengan jumlah MABA tahun ajaran 2009/2010 dengan perincian sebagai berikut:

PROGRAM S1

a) MABA : 80 orang

b) Mahasiswa S1 : 360 orang

PROGRAM S2

a) MABA : 36 orang

b) Mahasiswa S2 : 107 orang

  1. Asal mahasiswa umumnya berasal dari Indonesia Timur, di mana asal gereja mahasiswa bersifat interdenominasi. Ada 42 denominasi gereja asal mahasiswa.
  2. Pada tahun 2008 kami telah dikunjungi Tim Akreditasi dari BAN PT dan pada akreditasi yang ketiga ini pun sekolah kami mendapat akreditasi dari BAN PT dengan nilai B (gemuk), yaitu hampir mencapai A, namun kelemahannya adalah pada sistem pelaporan kami.
  3. Program S1 Teologi dengan konsentrasi PAR (Pendidikan Anak dan Remaja) telah memasuki tahun ketiga dan kami masih dalam pembenahan dan telah menampakkan kemajuan di mana telah diadakan seminar dan berbagai promosi.

II. Pengembangan Sumber Daya Manusia

    1. Dosen yang Dikuliahkan dan masih studi

1) Pdt. Made Astika mengambil program Ph.D atau S3 di ACTS Korea dengan dukungan biaya kuliah dari Onnuri Church Korea.

2) Pdt. Jermia Djadi mengambil program D.Th./S3 di IFTKJ Jakarta di mana beliau dalam proses penyelesaian disertasi.

3) Pdt. Ivan Weismann mengambil program S3 di Universitas Hasanuddin dan sedang dalam ujian disertasi.

4) Pdt. Peniel Maiaweng mengikuti program Doktoral di Semarang.

    1. Karyawan yang dikuliahkan dengan tujuan meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah adalah Marthen Tolong yang mengambil S1 Jurusan Komunikasi di Universitas Hasanuddin.
    2. Tahun 2009/2010 kami akan mendapat dosen baru yaitu:

1) Robi Panggarra dengan resmi menjadi dosen tetap STT Jaffray pada thaun ajaran 2009/2010.

2) Tahun 2010 Dr. Andrew Brake dengan istri, di mana keduanya bergelar Doktor dan memiliki keahlian dalam antropologi teologi akan menjadi dosen penuh waktu. Saat ini mereka sedang belajar bahasa Indonesia di Bandung.

3) Ivone Palar, MA yang akan khusus mengajar program anak (2010).

    1. Pada tahun-tahun ke depan, kami akan terus meningkatkan SDM baik tenaga pengajar maupun staf pendukung pendidikan.

III. Pembangunan Sarana dan Prasarana

Pengadaan dan modernisasi fasilitas pendidikan menjadi prioritas tahun 2009 yaitu penataan kelas dan penambahan LCD di tiap kelas. STT Jaffray telah memimilik Hotspot Wifi di area kampus, perpustakaan, dan asrama-asrama mahasiswa sehingga mahasiswa bisa mengakses internet pada setiap waktu. Ini dibuat untuk mengantisipasi perkembangan dunia internet yang sudah begitu maju dan diharapkan mahasiswa dapat lebih meningkatkan kemampuan pengetahuannya, terutama dalam bidang teologi, biblika dan teologi praktika lainnya. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray ada di Facebook baik dari ikatan mahasiswa maupun alumnus. Silakan masuk menjadi member dan fan, dan harapan kami situs jejaring sosial ini secara maksimal digunakan. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih atas Yayasan Tyndale memberikan bantuan sebesar 100 juta untuk perbaikan sarana dan prasarana kampus tahun 2009.

IV. Kerjasama dan MOU

STT Jaffray mengadakan kerjasama dengan berbagai institusi sebagaimana menjadi kewajiban sebuah perguruan tinggi yang bermutu:

  1. STTJ dan LK3 (Layanan Konseling) Jakarta yang dipimpin oleh Pdt. Julianto Simanjuntak, M.Div. bersama membuat layanan program profesional Konseling yang semakin hari menampakkan hasilnya terutama telah terwujudnya program profesional konseling Kristen.
  2. Onnuri Church Korea yang ada di Sydney telah mendukung, beasiswa pada program S1, beasiswa program Ph.D atau setara S3 kepada dosen-dosen, dan kunjungan studi banding pelayanan.
  3. Onnuri Church juga mendukung pengiriman tenaga dosen untuk mengikuti workshop di Korea setiap tahun sebanyak 2 orang dan mahasiswa setiap tahun diutus 2 orang ke Sydney Australia. Tahun ini sudah terealisasi pengiriman 3 mahasiswa ke Sydney Australia.
  4. CMA akan mendukung terus dalam program anak dan telah ada seorang dosen yang akan diutus sekolah di Malaysia Baptist Theological Seminary dalam bidang Child Holistic Development.
  5. Departemen Agama RI mengadakan kerjasama dengan STTJ dalam hal peningkatan kualitas guru agama yang dari PGA dan Diploma menjadi S1 yang sudah mulai berjalan sejak tahun ajaran 2008/2009.
  6. STTJ dan Alliance Press Hongkong mengakan kerjasama dalam penerjemahan dan peneribitan buku riwayat hidup R.A. Jaffray karangan Jason S. Linn (dosen mula-mula STTJ) yang diterjemahkan oleh Rev. Tiopilus Bun dari bahasa Mandarin.

V. Bidang Keuangan

  1. Secara mayoritas keuangan masih bersumber dari mahasiswa. Namun dukungan secara pribadi dan lembaga mulai meningkat. Untuk itu kami melaporkan bahwa sinode-sinode telah mendukung yaitu GKKA, GKI, GKY, GII Hok Im Tong, GKA Elyon Surabaya dan juga pribadi-pribadi dalam rangka perbaikan infrastruktur baik dari kota Makassar maupun Surabaya, sehingga kami bisa melangkah dengan iman ke depan.
  2. Kami terus mengembangkan program beasiswa di mana kami mendapat bantuan dari Kopertis Wilayah IX untuk beasiswa, Onnuri Church, dan lembaga lainnya.
  3. Kami mengucapkan terima kasih bahwa laporan keuangan kami selalu mendapat pemeriksaan dari Yayasan dan juga membantu dalam pengaturan pembayaran pajak. Ini membuat sistem keuangan kami dapat dipertanggungjawabkan secara transparan. Kami mengucapkan banyak terima kasih.

VII. Rencana Pembangunan 2009-2010

  1. Mengadakan renovasi gedung-gedung yang telah usang dengan prioritas: student cafe dan guest house, asrama putra.
  2. Pengembangan fasilitas kampus lainnya di mana semua kelas akan dipasang LCD, di mana saat ini baru terpenuhi 3 LCD, serta memodernisasi perpustakaan.

Demikian garis besar laporan kami untuk tahun ini. Dan kami berharap dukungan doa untuk program yang telah disusun ke depan. Karena tanpa dukungan stake holder, maka rencana tidak akan terwujud.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota dan Ketua Yayasan Pendidikan Jaffray yang telah mendukung secara riil pengembangan STT Jaffray. Adalah suatu kegembiraan ternyata kerjasama yang terjalin sangat baik dan erat.

Terima kasih kepada BPP GKII yang telah menghadiri acara kami dan mendukung segala program kami dan menerima semua pertanggungjawaban kami.

Terima kasih kami kepada orang tua yang telah mempercayakan anak-anaknya untuk dididik di sekolah ini. Kami berharap bahwa harapan Bapak Ibu terwujud dalam diri anak-anak bapak/ibu yaitu menjadi profesional yang berhasil dalam bidangnya.

Akhirnya, kami mengucapkan selamat kepada wisudawan yang telah berhasil mencapai kesarjanaannya. Kesarjanaan ini unik, karena bukan hanya menuntut keterampilan, namun harus memiliki karakter yang seperti Kristus. Oleh sebab itu pertahankan integritas dan kembangkan diri. Jangan pernah menyerah. Selamat Jalan.

Demikianlah laporan kami. Tuhan memberkati kita semua.

Makassar, 19 September 2009.

Ketua,

Wednesday, September 23, 2009

Kesan-Kesan Wisudawan tahun 2009 tentang STT Jaffray

Kesan-Kesan Wisudawan tahun 2009

Zet Tabuni (Wamena Papua):

Pertama-tama saya merasakan kesan yang tak terlupakan, yaitu terhadap semua dosen dan karyawan bahwa pelayanan mereka tidak sebanding dengan apa yang diperoleh/upah, namun rela dan penuh dengan rasa tanggungjawab membimbing dan menuntun saya dan teman-teman. Kami tidak dapat berbuat banyak tetapi kami tetap mendukung dalam doa.

Erna Kena (Toraja):

Setiap dosen memiliki kharisma tersendiri yang menjadi suatu kelebihan. Bagi saya kelebihan dan kharisma tersebut saling melengkapi dalam mengisi bakul-bakul pengetahuan saya, yang pada akhirnya membuat saya menjadi kaya akan semua pengetahuan yang sudah diberikan kepada saya dari kelebihan tersebut. Terimakasih atas pelayanan dan dedikasinya selama ini, Tuhan Yesus memberkati.

Nofi Yanti (Toraja):

Merasa bangga menjadi mahasiwi STT Jafffray, karena pengajarannya dan para pengajarnya yang luar biasa membuat saya semakin diperlengkapi dan bertumbuh dalam iman kepada Yesus Kristus walaupun banyak pergumulan. Karena menjadi mahasiswi STT Jaffray, saya bisa dihargai dan disegani oleh orang lain.

Deys Meithalia (Samarinda, Kaltim):

STT Jaffray bukanlah tempat yang hanya mencetak orang-orang yang mempunyai pengetahuan teologi saja, tetapi juga membentuk karakter. Saya bersyukur karena banyak hal yang saya terima, baik dari dosen, teman-teman kuliah, maupun pergumulan selama di STT Jaffray, yang mengubahkan karakter saya. Terimakasih buat dosen yang telah mendidik, membimbing, mengarahkan bahkan melindungi saya selama berada di STT Jaffray. Jasa-jasamu, tak akan terlupakan.

Ir. Jacqueline Adipati (Makassar):

Selama kuliah di STTJ bukan saja menimba/menerima ilmu yang akan membekali dalam pelayanan tetapi karakter saya dibentuk dan terlebih lagi pengenalan akan Kebenaran Firman Tuhan lebih mendalam lagi. Saya mencintai STTJ.

Jaffray Billy Oubain (Alor, NTT):

Selama saya kuliah di STTJ Makassar, saya merasa diberkati, terutama saya semakin menyadari tentang kasih karunia Tuhan, baik secara langsung dan tidak langsung. Ada perubahan dalam hidup saya secara tidak langsung melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh kampus. STTJ IS THE BEST.

Eva Bura (Balikpapan) :

“Kuliah di STTJ adalah pengalaman terbaik yang pernah saya miliki.”

Atik Wahyu Wijayanti (Makassar):

Bersama di bentuk di dalam angkatan ’04 merupakan hal yang sangat indah dan tidak akan pernah dapat di lupakan. Semua dosen adalah alat yang luar biasa yang di pakai Tuhan untuk memperlengkapi generasiNya. Jaffray adalah suatu wadah yang luar biasa.

Metta Margono (Makassar):

Lima tahun kuliah di STT Jaffray merupakan saat-saat terbaik dalam hidup untuk mendalami panggilan saya. Belajar teologi dan doktrin yang kuat serta membentuk karakter. Dalam hal sosial, saya belajar mengenai arti persahabatan serta persaudaraaan, komitmen untuk saling mengasihi serta kesatuan hati yang utuh.

Amelia (Jakarta):

Selama berkuliah di STT Jaffray Makassar, kesan yang saya dapatkan adalah bahwa ada begitu banyak hal yang dapat saya pelajari sebagai calon hamba Tuhan yang sedang dibina dan diperlengkapi untuk melayani Tuhan di ladangNya. Salah satunya bahwa iman kita harus juga diimbangi dengan rasio kita, agar dapat lebih efektif dalam melayani Tuhan.

Anty Ria (Makassar):

Dari lembaga ini, Tuhan banyak mengajar saya tentang banyak hal secara pribadi baik dalam hal spiritual. Lembaga ini banyak membantu saya dalam pengenalan saya akan Tuhan. Kepada dosen-dosen, secara pribadi saya sangat berterimakasih atas kesabaran dan kasih kalian buat kami mahasiswa/mahasiswi. Kami percaya bahwa dibalik semua yang telah dilewati, kalian telah berusaha dan selalu berupaya memberikan yang terbaik. Secara pribadi kenangan selama beberapa tahun tidak akan terlupakan, suasana kebersamaan dan kekeluargaan selalu menjadi hal yang saya rindukan.

Bawan (Kaltim):

Dari sekian banyak dosen yang beranekaragam itu sudah banyak memberikan ilmu dan membentuk saya selama dalam proses pendidikan di STTJ, baik intelek maupun karakter. Yang walalupun berliku-liku, tapi oleh kemurahan hati Tuhan, saya dapat melewatinya dengan baik.

Mesakh Jasmin (Kaltim):

Saya bangga menjadi bagian dari STT Jaffray. Sebuah kehormatan besar yang diberikan oleh Allah selama saya merantau di bumi.

Victor N. Boseke (Toraja):

Suatu kebanggan dan ucapan syukur yang tak ternilai harganya dan oleh anugrah Allah yang ajaib, saya bersyukur menjadi bagian keluarga besar di STTJ.

Chandra Dewanto (Poso):

Sekolah ini adalah alat di tangan Tuhan untuk melatih setiap pribadi sehingga menjadi hamba Tuhan yang berkualitas. Saya sangat bangga menjadi bagian dari keluarga besar STT Jaffray Makassar.

Silvia Sarce (Pamona, Poso):

STTJ adalah kampus yang telah membentuk saya secara pribadi dapat bertumbuh di dalam hubungan intim dengan Tuhan. Setiap dosen yang telah mengajar, membimbing dan menasehati selama menempuh pendidikan di STTJ adalah hal yang luar biasa dan sangat berarti dalam hidup saya.

Sakvel Bawan (Jayapura):

Kesan yang saya dapatkan selama menempuh pendidikann 6 tahun, sekolah ini memiliki dosen-dosen yang memiliki integritas sebagai seorang hamba Tuhan dan kepribadian yang patut dicontoh.

Hermin Mallo (Pinrang):

“Saya merasa sangat diberkati selama kuliah di STT Jaffray. Pengalaman berbagi bersama teman-teman angkatan 2004 dan bimbingan dari dosen menambah banyak ilmu buat saya. Pembentukan yang luar biasa Tuhan izinkan selama saya kuliah di Jaffray.”

Yosminarti Purnama (Toraja):

Saya bangga punya angkatan karena diangkatan tersebut kita saling menopang, mendukung satu sama lain khususnya pada saat dalam penyusunan skripsi yang menegangkan.

Silva (Toraja):

Selama saya tinggal di asrama kurang lebih 2 tahun, ada banyak hal yang saya terima dan pelajari. Baik itu hidup dalam kebersamaan yang berbeda suku, karakter. Di asrama saya belajar untuk memahami orang lain dan peduli kepada mereka. Di asrama saya belajar ‘bersabar’, di asrama saya belajar untuk hidup LEBIH BERDISIPLIN lagi. Bersama dengan angkatan 2004 yang penuh dengan keunikan. Apalagi saat menyusun skripsi, teman-teman angkatan 2004 sangat banyak membantu. Saat susah, pusing dan mulai down. Terima kasih ya teman-teman.

Fandy Tulenan (Manado) :

Iman, kasih, integritas dan kepribadian sungguh aku dapat pengajarannya di STTJ. Thank to God yang telah menempatkan aku selama lima tahun di STTJ. “STTJ satu untuk semua.”

Vita (Makassar):

Selama di STTJ yang paling berkesan bagi saya adalah selama menulis skripsi, terutama dalam bimbingan banyak masukan yang diberikan, dan baru kali pertama saya langsung berbicara kepada dosen selama dibimbing. Setiap hari selama masa bimbingan, dosen selalu menyediakan waktu dan itu sangat penting bagi saya, karena dosen adalah pemimpin. Saya juga belajar dari dosen pembimbing, bagaimana menjadi seorang pengajar, selaian kristis tetapi bisa mengarahkan.

Marni Tangke (Toraja):

Selama saya berada di STT Jaffray, saya merasakan dibidang spiritual saya dibentuk dan bertumbuh bahkan pengetahuan Alkitab yang dulu masih miring-miring, setelah masuk di STT Jaffray berubah.

Ester Soke (Toraja):

Saya pernah disuruh oleh seorang dosen duduk di depan selama satu semester. Dan saya merasa dipermalukan terus. Dalam hati, saya marah, jengkel dan dendam. Tetapi lama kelamaan saya merasakan bahwa itu semua mengajar saya untuk lebih mental menghadapai kritikan (tantangan) sebagai seorang pemimpin bagi orang-orang di sekitar. Bahwa sebagai seorang hamba Tuhan pastilah kita tidak terlepas dari kritikan.

Ismail Tago’a (Kaltim):

Perjuangan dan segala macam suka dan duka selama di STTJ membuat saya semakin yakin bahwa Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Kebersamaan dengan teman-teman di kampus meyakinkan saya bahwa saya memiliki banyak keluarga di dalam Tuhan. Kekompakan angkatan kami membawa saya untuk merasakan kekeluargaan di antara kami.

Eni Suprihatin (Jawa Timur):

Semenjak saya masuk kuliah di STTJ, saya merasa ada perubahan dalam kebiasaan-kebiasaan yang positif yaitu disiplin waktu, memiliki semangat belajar, sabar dan memiliki kerendahan hati serta pendalaman Alkitab yang dulunya malas membaca da merenungkannya menjadi motto dalam hidup saya, tanpa belajar Alkitab dan merenungkannya serta melakukan Firman Tuhan hambarlah kehidupan saya.

J. Andesvison (Kaltim):

Semenjak masuk Sekolah Tinggi Teologi Jaffray awal semester hingga pada akhirnya masa pendidikan banyak hal yang menjadi kenangan bagi saya secara pribadi khususnya. Cuma ada satu hal yang saya banggakan di kampus STT Jaffray adalah “kekeluargaan dan kebersamaan sebagai suatu komunitas yang saling mengasihi antara mahasiswa dengan para dosen dan karyawan. Harapan saya bagi STT Jaffray adalah tetap junjung tali persaudaraan kita (Komunitas yang saling mengasihi).

Enggelina Oudil (Alor, NTT):

Saya bersyukur karena ketika awal kedatangan saya di STTJ, saya melihat dan merasakan kebersamaan dan kekeluargaan yang muncul dari dosen dan kakak-kakak tingkat. Yang berkesan bagi saya ketika saya mengambil mata kuliah Studi Kepribadian, yaitu bagaimana menerima diri seutuhnya sebagai ciptaan Tuhan. Saya adalah orang yang minder dan tidak suka dengan banyak orang. Tetapi ketika menerima mata kuliah ini yang diajarkan oleh seorang dosen, saya sungguh diubahkan oleh Tuhan. Saya sangat berkesan dengan hal ini! Saya bisa berteman dengan orang lain, bahkan saya punya sahabat-sahabat yang bisa diajak sharing dan berbagi.

Kristina Indra Sampe (Toraja):

Banyak hal yang berkesan selama kuliah di STTJ tetapi satu hal yang paling berkesan adalah saat pertama kali mengikuti perkuliahan dimana harus menyesuaikan diri dengan berbagai pergumulan yang berat dan juga ketika mau mengakhiri pendidikan saat menyelesaikan skripsi. Namun pada akhirnya karena dijalani dengan penuh kesabaran dan ketabahan membuahkan keberhasilan.

Yohendri (Mamuju):

Selama di STTJ, saya banyak belajar dari setiap dosen dan saya banyak diubah dan dibentuk selama di STTJ.